Macam Jenis Dari Sabun Pembersih Wajah

Hai, sebelum berlanjut dengan pembahasan Macam Jenis Dari Sabun Pembersih Wajah ini, apa kamu udah tau jenis kulitmu?

Kalau belum, yuk intip penjelasan tentang tipe / jenis kulit wajah kita disini;


Yuk, Kenali Jenis Kulitmu!

Oke, ayo kita mulai!

Kandungan Pembersih untuk Kulit Sensitif

Istilah kulit sensitif digunakan untuk menggambarkan kulit yang rentan mengalami iritasi terhadap kosmetik dan zat-zat tertentu. Karakteristik kulit sensitif ditandai dengan kulit terasa kencang, terutama setelah menggunakan sabun pembersih wajah. Kulit ini juga lebih rentan mengalami kekeringan yang berkembang menjadi dermatitis.

Dalam memilih sabun pembersih wajah untuk kulit sensitif, disarankan untuk memilih produk:

Pembersih wajah bebas sabun atau deterjen.
Produk berlabel hypoallergenic, karena tidak mengandung zat yang menyebabkan alergi.
Produk tanpa pewangi, karena pewangi tambahan bisa menyebabkan alergi.
Hindari produk yang berbahan iritatif, seperti sulfat dan alkohol.



Kandungan Pembersih untuk Kulit berminyak

Kulit berminyak ditandai dengan produksi minyak (sebum) berlebihan oleh kulit. Kulit berminyak nampak mengkilap, memiliki pori-pori besar, dan terasa lebih cepat kotor. Selain itu, make up sulit menempel dan lebih rentan berjerawat. Meski demikian, kulit berminyak juga punya sisi positif. Minyak di wajah mencegah kulit dari kekeringan dan melindungi kulit dari tanda-tanda penuaan dini.

Dalam memilih sabun pembersih wajah untuk kulit berminyak, disarankan untuk memilih produk

Hyaluronic acid
Kelebihan minyak bukan berarti memilih sabun pembersih wajah yang membuat kulit jadi kering. Pilihlah sabun pembersih wajah yang mengandung hyaluronic acid yang dapat melembapkan tanpa membuat kulit terasa berat.
Niacinamide
Niacinamide efektif menyerap sebum sehingga kulit terasa tidak terlalu berminyak. Selain itu, niacinamide juga dapat merangsang produksi kolagen alami dan menyamarkan pori-pori besar.
Retinol
Retinol merupakan zat turunan vitamin A yang bermanfaat menyamarkan keriput dan mengatasi hiperpigmentasi. Retinol juga merangsang produksi kolagen dan mengencangkan pori-pori, serta mengontrol produksi minyak.
Asam salisilat (salicylic acid)
Asam salisilat bekerja dengan cara menyerap minyak di dalam pori-pori. Hasilnya pori-pori nampak lebih kecil dan bebas minyak.
Asam glikolat (glycolic acid)
Asam glikolat mengurangi kelebihan minyak, mencegah penyumbatan pori-pori, dan menjaga kelembutan kulit, serta merangsang pengelupasan sel-sel kulit.
Dimethicone
Dimethicone membuat kulit terasa halus dan tidak berminyak setelah mencuci muka.
Bagi Anda yang memiliki kulit berminyak, hindari sabun pembersih wajah yang mengandung minyak mineral, petrolatum, dan petroleum, karena kandungan ini bersifat comedogenic yang dapat menyumbat pori-pori dan meningkatkan risiko jerawat.


Sabun Pembersih untuk Kulit Kering

Kulit kering disebabkan oleh minimnya kandungan pelembap di lapisan luar sel kulit. Karateristik kulit kering yakni kulit kurang lentur, terasa kasar, pecah-pecah, dan garis wajah yang terlihat jelas. Jika salah memilih kandungan sabun pembersih wajah, kulit kering akan terasa tertarik setelah mencuci muka.

Agar kulit wajah tidak semakin kering, disarankan memilih sabun pembersih wajah yang mengandung:

Gliserin
Gliserin dapat mengikat kelembaban kulit secara efektif sehingga mencegah kekeringan.
Vitamin E dan minyak jojoba
Vitamin E dan minyak jojoba mudah diserap kulit dan melembapkan tanpa membuat kulit terasa berminyak.
Urea
Urea dapat membantu mengatasi kondisi kulit kering. Hal ini diperkuat oleh studi yang menyebutkan bahwa urea dapat membantu mengurangi kehilangan air yang membuat kulit menjadi cepat kering.

Untuk jenis kulit kering, hindari sabun pembersih wajah yang mengandung:

Detergen/SLS (sodium laureth sulfate)
Sabun tanpa detergen mungkin tidak berbusa, namun hal ini tidak memengaruhi efektivitas produk dalam membersihkan kulit.
Asam salisilat dan asam glikolat
Asam salisilat dan asam glikolat dianjurkan untuk pemilik kulit berminyak. Tapi jika digunakan oleh pemilik kulit kering, kedua zat ini dapat menyerap minyak yang justru dibutuhkan oleh kulit kering.
Alkohol, pewangi tambahan, dan bahan antibakteri
Pilihlah produk bebas alkohol dan pewangi tambahan, karena kedua zat ini membuat kulit semakin kering. Sabun pembersih wajah antibakteri juga tidak dianjurkan bagi pemilik kulit kering karena dapat mengiritasi kulit sehingga memperparah kondisi kulit kering.


Pembersih Wajah untuk Kulit Kombinasi

Kulit kombinasi terasa berminyak di area T (kening, hidung, dan dagu), namun di area lainnya kering atau normal. Pemilik kulit kombinasi juga mungkin memiliki wajah yang mengkilap, berkomedo, dan pori-pori yang terlihat besar.

Karena tipe yang berbeda ini, Anda dapat menggunakan dua sabun pembersih wajah sesuai masalah pada kulit wajah. Namun tetap hindari pembersih wajah yang mengandung alkohol, pewangi, dan bersifat antibakteri. Pilihlah sabun pembersih wajah bertekstur gel yang dapat membersihkan dan melembapkan, namun tidak menyumbat pori-pori.



Kandungan Pembersih Wajah untuk Kulit Normal

Tidak terlalu kering dan tidak terlalu berminyak merupakan karateristik kulit normal. Pada umumnya, kulit normal tidak memiliki masalah dengan tampilan pori-pori halus dan kulit yang bersih.

Pilihlah sabun pembersih wajah yang dapat menghidrasi kulit. Jika kulit terasa kering setelah mencuci muka, ganti dengan sabun pembersih wajah yang formulanya lebih lembut.

Selain kandungan, jenis dan tekstur sabun pembersih wajah juga penting. Sabun berbentuk batang dapat membuat kulit lebih rentan kering dan mengalami iritasi, karena formulanya yang keras. Gunakan sabun pembersih wajah bertekstur cair atau busa karena lebih lembut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aloe Vera dan Berbagai Macam Manfaatnya

Manfaat Daun Kelor Untuk Kecantikan Wanita

APA ITU DAY CREAM? | Dan Kegunaannya